Hukum Tajwid Qalqalah Tafkhim Tarqiq Di Az Zumar 53, An Najm 39-42, Ali Imran 159
Hey guys! Pernah gak sih kita merasa sedikit overwhelmed saat berhadapan dengan hukum-hukum tajwid dalam Al-Qur'an? Nah, kali ini kita bakal bedah tuntas tiga surat penting dalam Al-Qur'an, yaitu Q.S. Az Zumar ayat 53, Q.S. An Najm ayat 39-42, dan Q.S. Ali Imran ayat 159, untuk mengidentifikasi hukum bacaan Qalqalah, Tafkhim, Tarqiq pada Lam Jalalah dan Ra. Jangan khawatir, kita akan bahas ini dengan bahasa yang santai dan mudah dimengerti, jadi siap-siap ya!
Pengantar Hukum Tajwid: Qalqalah, Tafkhim, Tarqiq, Lam Jalalah, dan Ra
Sebelum kita terjun lebih dalam, ada baiknya kita pahami dulu apa itu Qalqalah, Tafkhim, Tarqiq, Lam Jalalah, dan Ra. Pemahaman dasar ini penting banget supaya kita bisa lebih mudah mengidentifikasi hukum-hukum ini dalam ayat-ayat Al-Qur'an yang akan kita bahas.
Mengenal Qalqalah
Qalqalah itu apa sih? Sederhananya, Qalqalah adalah pantulan suara yang terjadi ketika kita mengucapkan huruf-huruf tertentu yang berharakat sukun atau mati. Huruf-huruf Qalqalah ini ada lima, yang sering kita singkat dengan Ba Ju Di To Qo (ب ج د ط ق). Jadi, setiap kali ada salah satu huruf ini dalam keadaan sukun, maka akan ada pantulan suara.
Jenis-jenis Qalqalah:
- Qalqalah Sughra (Kecil): Terjadi jika huruf Qalqalah sukun berada di tengah kata. Pantulan suaranya relatif kecil.
- Qalqalah Kubra (Besar): Terjadi jika huruf Qalqalah sukun berada di akhir kata dan diwaqafkan (berhenti). Pantulan suaranya lebih kuat dan jelas.
- Qalqalah Wustha (Sedang): Terjadi jika huruf Qalqalah sukun berada di akhir kata tetapi tidak diwaqafkan. Pantulan suaranya sedang.
Memahami Tafkhim dan Tarqiq
Tafkhim secara bahasa berarti tebal, sedangkan Tarqiq berarti tipis. Dalam ilmu tajwid, kedua istilah ini merujuk pada cara pengucapan huruf Ra (ر) dan Lam Jalalah (ل dalam lafaz Allah).
- Tafkhim (Tebal): Huruf Ra (ر) dibaca tebal jika berharakat fathah ( َ ), dhammah ( ُ ), atau sukun yang didahului oleh huruf berharakat fathah atau dhammah. Lam Jalalah (ل dalam lafaz Allah) dibaca tebal jika didahului oleh huruf berharakat fathah atau dhammah.
- Tarqiq (Tipis): Huruf Ra (ر) dibaca tipis jika berharakat kasrah ( ِ ) atau sukun yang didahului oleh huruf berharakat kasrah. Lam Jalalah (ل dalam lafaz Allah) dibaca tipis jika didahului oleh huruf berharakat kasrah.
Mengenal Lam Jalalah dan Ra
Lam Jalalah (ل dalam lafaz Allah) adalah huruf Lam yang terdapat dalam lafaz Allah (الله). Cara membacanya bisa Tafkhim (tebal) atau Tarqiq (tipis) tergantung pada harakat huruf sebelumnya, seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Huruf Ra (ر) juga memiliki hukum bacaan Tafkhim dan Tarqiq. Aturan membacanya juga bergantung pada harakat yang dimilikinya atau harakat huruf yang mendahuluinya.
Identifikasi Hukum Tajwid pada Q.S. Az Zumar (39): 53
Sekarang, mari kita bedah Q.S. Az Zumar ayat 53. Ayat ini sangat populer dan sering kita dengar, karena memberikan harapan bagi kita semua.
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Mari kita identifikasi hukum-hukum tajwid yang ada di ayat ini:
-
Qalqalah: Dalam ayat ini, kita bisa menemukan contoh Qalqalah pada kata تَقْنَطُوا (taqnatụ). Huruf Qaf (ق) di sini berharakat sukun dan berada di tengah kata, sehingga termasuk Qalqalah Sughra. Jadi, saat mengucapkan huruf Qaf, ada pantulan suara kecil.
-
Tafkhim:
- Lafaz Allah (اللَّهِ): Kata اللَّهِ setelah رَحْمَةِ (rahmatillah) dibaca Tafkhim karena didahului oleh huruf berharakat kasrah, yaitu تِ (ti). Inget ya, Lam Jalalah dibaca tebal kalau didahului fathah atau dhammah, tapi di sini didahului kasrah jadi dibaca tipis.
- الرَّحِيمُ (Ar-Rahim): Huruf Ra (ر) pada kata الرَّحِيمُ dibaca Tafkhim karena berharakat fathah.
-
Tarqiq:
- رَحْمَةِ (Rahmatillah): Huruf Ra (ر) pada kata رَحْمَةِ dibaca Tarqiq karena berharakat kasrah. Ini adalah contoh yang jelas bagaimana harakat mempengaruhi cara kita membaca huruf Ra.
Identifikasi Hukum Tajwid pada Q.S. An Najm (53): 39-42
Selanjutnya, kita akan menganalisis Q.S. An Najm ayat 39-42. Ayat-ayat ini berbicara tentang usaha manusia dan balasan dari Allah.
وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ ﴿٣٩﴾ وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَىٰ ﴿٤٠﴾ ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاءَ الْأَوْفَىٰ ﴿٤١﴾ وَأَنَّ إِلَىٰ رَبِّكَ الْمُنْتَهَىٰ ﴿٤٢
Artinya:
-
“dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya,”
-
“dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya),”
-
“kemudian dia akan diberi balasan dengan balasan yang paling sempurna,”
-
“dan sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu),”
Sekarang, yuk kita cari hukum tajwidnya:
-
Qalqalah: Di surat An Najm ayat 39-42 ini, kita tidak menemukan contoh Qalqalah yang jelas. Tapi, ini bukan berarti dalam surat ini tidak ada Qalqalah sama sekali ya. Mungkin ada di ayat lain.
-
Tafkhim:
- رَبِّكَ (Rabbika): Huruf Ra (ر) pada kata رَبِّكَ dibaca Tafkhim karena berharakat fathah.
-
Tarqiq:
- Tidak ada contoh yang jelas untuk Tarqiq pada Lam Jalalah di ayat-ayat ini.
Identifikasi Hukum Tajwid pada Q.S. Ali Imran (3): 159
Terakhir, kita akan membahas Q.S. Ali Imran ayat 159. Ayat ini sangat indah karena berbicara tentang pentingnya lemah lembut dan musyawarah.
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Artinya: “Maka, berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu, maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampun untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.”
Mari kita identifikasi hukum tajwidnya:
-
Qalqalah:
- Dalam ayat ini, kita menemukan Qalqalah pada kata لَانْفَضُّوا (lanfaddụ). Huruf Dhad (ض) di sini berharakat sukun dan berada di tengah kata, sehingga termasuk Qalqalah Sughra. Pantulan suaranya lembut namun tetap terasa.
-
Tafkhim:
- اللَّهِ (Allah): Kata اللَّهِ dalam ayat ini dibaca Tafkhim karena didahului oleh huruf berharakat fathah, yaitu مِنَ (minallaahi). Jadi, pengucapan Lam Jalalahnya tebal dan jelas.
-
Tarqiq:
- Tidak ada contoh Tarqiq pada Lam Jalalah dalam ayat ini.
Kesimpulan dan Tips Belajar Tajwid
Nah, guys, kita sudah selesai mengidentifikasi hukum bacaan Qalqalah, Tafkhim, Tarqiq pada Lam Jalalah dan Ra dalam Q.S. Az Zumar ayat 53, Q.S. An Najm ayat 39-42, dan Q.S. Ali Imran ayat 159. Semoga pembahasan ini bisa membantu kalian lebih memahami ilmu tajwid dan semakin cinta dengan Al-Qur'an.
Tips Belajar Tajwid:
- Konsisten: Belajar tajwid itu butuh waktu dan latihan yang konsisten. Jangan mudah menyerah!
- Berguru: Cari guru yang kompeten untuk membimbing kalian. Belajar dari ahlinya akan jauh lebih efektif.
- Praktik: Setelah belajar teori, langsung praktikkan dalam bacaan Al-Qur'an sehari-hari.
- Manfaatkan Teknologi: Ada banyak aplikasi dan video tutorial tajwid yang bisa kalian manfaatkan.
- Jangan Takut Bertanya: Kalau ada yang kurang jelas, jangan ragu untuk bertanya kepada guru atau teman yang lebih paham.
Dengan memahami dan menerapkan ilmu tajwid, bacaan Al-Qur'an kita akan semakin baik dan benar. Semoga Allah SWT selalu memberikan kemudahan kepada kita dalam mempelajari dan mengamalkan Al-Qur'an. Aamiin!