Asbabun Nuzul Dan Tafsir Surah An-Najm Ayat 1-10 Menurut Mufassir

by ADMIN 66 views

Pendahuluan

Surah An-Najm adalah salah satu surah Makkiyah yang memiliki kedudukan penting dalam Al-Quran. Surah ini membahas tentang kebenaran wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW, bantahan terhadap penyembahan berhala, dan peringatan tentang hari kiamat. Ayat 1 hingga 10 dari surah ini secara khusus menyoroti tentang Mi'raj Nabi Muhammad SAW, sebuah peristiwa penting dalam sejarah Islam di mana Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit untuk menerima wahyu dari Allah SWT. Dalam artikel ini, kita akan membahas asbabun nuzul (sebab-sebab turunnya) ayat-ayat tersebut dan isi tafsirnya menurut para mufassir terkemuka. Jadi, buat kalian yang penasaran, yuk kita bahas lebih lanjut!

1. Asbabun Nuzul Surah An-Najm Ayat 1-10

Asbabun nuzul adalah konteks historis atau kejadian yang melatarbelakangi turunnya suatu ayat Al-Quran. Mengetahui asbabun nuzul sangat penting untuk memahami makna ayat secara lebih mendalam dan akurat. Terkait dengan Surah An-Najm ayat 1-10, terdapat beberapa riwayat yang menjelaskan asbabun nuzul ayat-ayat ini. Secara umum, ayat-ayat ini diturunkan untuk mengukuhkan kebenaran peristiwa Mi'raj Nabi Muhammad SAW dan membantah keraguan serta penolakan dari kaum Quraisy. Ayat-ayat ini datang sebagai penguat bagi Nabi Muhammad SAW dan umat Muslim awal, meyakinkan mereka bahwa apa yang dilihat dan dialami oleh Nabi adalah benar dan merupakan wahyu dari Allah SWT. Selain itu, ayat-ayat ini juga menjadi teguran bagi mereka yang mendustakan Nabi Muhammad SAW dan wahyu yang dibawanya.

Menurut riwayat dari Ibnu Ishaq dan ulama lainnya, Surah An-Najm secara keseluruhan diturunkan setelah peristiwa Mi'raj. Ketika Nabi Muhammad SAW menceritakan pengalaman Mi'raj-nya kepada kaum Quraisy, banyak dari mereka yang tidak percaya dan bahkan mengejeknya. Mereka menganggap cerita tentang perjalanan ke langit dalam waktu semalam adalah sesuatu yang mustahil. Nah, di sinilah kemudian Allah SWT menurunkan Surah An-Najm untuk membenarkan apa yang telah dilihat dan dialami oleh Nabi Muhammad SAW. Ayat-ayat awal surah ini menjadi saksi atas kebenaran wahyu yang diterima oleh Nabi dan sekaligus menolak segala bentuk keraguan dan penolakan dari orang-orang kafir Quraisy. Ayat-ayat ini bukan hanya sekadar catatan sejarah, tetapi juga fondasi penting dalam akidah Islam, menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah yang benar dan jujur.

Beberapa riwayat juga menyebutkan bahwa ayat-ayat ini diturunkan sebagai jawaban atas pertanyaan atau keraguan yang muncul di kalangan sahabat Nabi sendiri. Mungkin ada beberapa sahabat yang merasa bingung atau sulit memahami bagaimana mungkin Nabi Muhammad SAW bisa melakukan perjalanan ke langit dan bertemu dengan Allah SWT. Oleh karena itu, Allah SWT menurunkan ayat-ayat ini untuk memberikan penjelasan dan keyakinan kepada mereka. Dengan adanya asbabun nuzul ini, kita bisa lebih memahami betapa pentingnya Surah An-Najm dalam mengukuhkan keimanan dan keyakinan umat Muslim terhadap peristiwa Mi'raj dan kerasulan Nabi Muhammad SAW.

2. Isi Tafsir Surah An-Najm Ayat 1-10 Menurut Para Mufassir

Setelah memahami asbabun nuzul, mari kita bahas isi tafsir Surah An-Najm ayat 1-10 menurut para mufassir. Para mufassir, atau ahli tafsir, telah memberikan penjelasan yang mendalam dan beragam tentang makna ayat-ayat ini. Perbedaan penafsiran ini wajar karena Al-Quran memiliki makna yang kaya dan mendalam, yang bisa dipahami dari berbagai sudut pandang. Namun, secara umum, para mufassir sepakat bahwa ayat-ayat ini menegaskan kebenaran wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW saat Mi'raj.

Ayat 1-4: Sumpah dengan Bintang dan Penegasan Kebenaran Nabi

Ayat 1-4 Surah An-Najm dimulai dengan sumpah Allah SWT demi bintang saat terbenam. Sumpah ini menjadi pembuka yang kuat untuk menegaskan kebenaran berita yang akan disampaikan. Para mufassir menafsirkan bahwa bintang yang dimaksud adalah bintang tertentu yang memiliki keistimewaan, atau bisa juga diartikan sebagai seluruh bintang yang ada di langit. Sumpah dengan bintang ini menunjukkan betapa pentingnya pesan yang akan disampaikan selanjutnya. Kemudian, ayat 2 menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak sesat dan tidak pula keliru. Ini adalah bantahan langsung terhadap tuduhan kaum Quraisy yang meragukan kenabian Nabi Muhammad SAW. Ayat ini menegaskan bahwa semua perkataan dan perbuatan Nabi berasal dari wahyu Allah SWT. Ayat 3-4 lebih lanjut menjelaskan bahwa apa yang diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW bukanlah dari hawa nafsunya, melainkan wahyu yang diwahyukan kepadanya. Ini adalah penegasan yang sangat kuat bahwa Al-Quran adalah firman Allah SWT yang disampaikan melalui Nabi Muhammad SAW. Para mufassir menekankan bahwa ayat-ayat ini menjadi dasar keyakinan umat Muslim terhadap kebenaran Al-Quran dan kerasulan Nabi Muhammad SAW.

Ayat 5-10: Gambaran Mi'raj dan Pertemuan dengan Jibril

Ayat 5-10 Surah An-Najm menggambarkan sebagian dari peristiwa Mi'raj. Ayat 5 menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW diajarkan oleh (Jibril) yang sangat kuat. Jibril adalah malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada para nabi dan rasul. Kekuatan Jibril menunjukkan betapa agungnya wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Ayat 6-7 menggambarkan Jibril yang menampakkan diri dalam rupa aslinya yang sangat agung. Nabi Muhammad SAW melihat Jibril dalam bentuknya yang sebenarnya di ufuk yang tinggi. Ini adalah pemandangan yang luar biasa dan menunjukkan kebesaran ciptaan Allah SWT. Ayat 8-9 menceritakan tentang Nabi Muhammad SAW yang mendekat kepada Allah SWT, hingga jarak antara keduanya hanya sejauh dua ujung busur panah atau lebih dekat lagi. Ini adalah gambaran simbolis tentang betapa dekatnya Nabi Muhammad SAW dengan Allah SWT saat Mi'raj. Ayat 10 kemudian menyatakan bahwa Allah SWT mewahyukan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang Dia wahyukan. Ayat ini menegaskan bahwa Mi'raj adalah peristiwa yang nyata dan Nabi Muhammad SAW menerima wahyu langsung dari Allah SWT. Para mufassir menjelaskan bahwa ayat-ayat ini memberikan gambaran tentang keagungan Mi'raj dan betapa istimewanya kedudukan Nabi Muhammad SAW di sisi Allah SWT.

Kesimpulan

Surah An-Najm ayat 1-10 memiliki asbabun nuzul yang berkaitan erat dengan peristiwa Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Ayat-ayat ini diturunkan untuk mengukuhkan kebenaran Mi'raj dan membantah keraguan kaum Quraisy. Isi tafsir ayat-ayat ini menurut para mufassir menegaskan kebenaran wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW dan menggambarkan keagungan peristiwa Mi'raj. Memahami asbabun nuzul dan isi tafsir Surah An-Najm ayat 1-10 akan meningkatkan keimanan dan keyakinan kita terhadap Al-Quran dan kerasulan Nabi Muhammad SAW. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian semua! Jangan ragu untuk terus menggali ilmu Al-Quran dan memahami pesan-pesan yang terkandung di dalamnya. Guys, Al-Quran itu sumber petunjuk hidup kita, jadi jangan sampai ketinggalan ya!